GelitikPolitik.com, Isu akan bersatunya kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada putaran kedua Pilpres 2024 menguat. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani mengamini adanya kemungkinan wacana bersatunya dua kubu tersebut jika Pilpres 2024 terjadi dua putaran.
“Insya Allah (ada), kita lihat saja gimana nanti ke depan ini,” kata Puan di arena Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (07/01).
Puan berharap berjalannya Pilpres 2024 berjalan lancara, baik, dan jujur.
“Yang penting semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancara semuanya, bisa berjalan jujur dan adil,” imbuhnya.
Ketua DPR RI itu juga berkomentar terkait makan malam Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto yang dilakukan di sebuah restoran di kawasan Jakarta Pusat pada Jumat (05/01).
“Ya baguslah, kan enggak enak makan sendirian,” sindir Puan. “Saya tunggu diajak Presiden,” sambungnya.
- Kocok Ulang Kabinet Prabowo
- Rentetan Kejadian Demo Agustus: Ulah yang Memantik Amarah
- Indonesia Summit 2025: Kolaborasi Lintas Generasi untuk Masa Depan Indonesia
- Jual-Beli Kuota Haji
- Ketok Palu Pemisahan Pemilu
Disambut Anies
Sementara itu, Calon Presiden nomor urut 1 dari koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyambut baik Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani yang menyebut melakukan kerjasama jika memang nantinya terjadi bergabungnya dua kubu jika Pilpres 2024 terjadi dua putaran.
“Ya pokoknya semua peluang selalu ada,” ujar Anies saat ditemui wartawan di Gorontalo, Senin (08/01).
Namun, Anies menegaskan pihaknya akan fokus untuk membesarkan dukungan adanya suatu perubahan.
“Tapi kami sekarang konsentrasinya bukan di situ, konsentrasi kami memperbesar dukungan untuk perubahan,” tegas Anies.
“Sesudah itu baru kita ngobrol, kita bicara fase berikutnya,” sambung dia.
Sebab, dia meyakini bahwa semakin banyak pihak yang menginginkan adanya suatu perubahan.
“Jadi keyakinan kami melihat semangta untuk perubahan semakin besar. Jadi insyaAllah bukan hanya dengan 1 atau 2 partai saja, tapi makin banyak jutaan rakyat Indonesia bergabung dengan gerakan perubahan,” imbuhnya.