Gelitik Politik – Indonesia diwarnai aksi unjuk rasa di berbagai wilayah yang dimulai pada Senin (25/08). Aksi damai yang awalnya dilakukan buruh dari berbagai daerah di depan Komplek Parlemen disambut massa dari berbagai kalangan mahasiswa.

Demonstrasi ini pada awalnya merupakan ekspresi luapan kekecewaan masyarakat terhadap anggota DPR. Bagaimana tidak, momen pidato tahunan yang diselenggarakan pada 15 Agustus 2025 ditutup dengan aksi “joget-joget”, tak hanya itu, Anggota DPR menerima tunjangan rumah yang besarannya 50 juta per bulan, di tengah badai PHK, daya beli masyarakat yang turun, dan meningkatnya angka pengangguran.

Aksi itu menyulut kemarahan mereka yang berada di depan DPR dan mulai melempari pagar dengan batu dan botol. Bentrokan antaran massa dan polisi terjadi. Para demonstran berupaya menembus barikade polisi dari berbagai sisi, mulai di sekitar Kementerian Kehutanan menuju Slipi dan gerbang depan DPR.

Tragedi Affan Dilindas Brimob

Aksi unjuk rasa berlanjut Kamis, (27/08) yang bermula buruh dan serikat pekerja berkumpul di depan Gedung DPR. Tuntutannya terkait dengan kebijakan ketenagakerjaan, mulai dari outsourcing dan meminta kenaikan upah minimum.

Aksi berjalan kondusif, para buruh membubarkan diri siang hari. Tak lama, ratusan mahasiswa dari berbagai kampus mulai berunjuk rasa menolak kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat.

Aksi itu awalnya kondusif dari siang sampai sore hari, akan tetapi kemudian menjadi ricuh bahkan hingga malam hari.

Malam hari yang semakin memanas, kendaraan taktis Brimob melaju cepat untuk membubarkan massa ke daerah Benhil, namun kendaraan lapis baja itu menabrak dan melindas driver ojol, kejadian itu tertangkap video amatir dari warga yang berada di lokasi.

Kejadian itu memantik amarah para driver ojol, sejumlah massa bergerak ke Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Jakarta Pusat dan bertahan sampai besoknya.

Mako Brimob dan Polda Metro Jaya Disasar

Para pengemudi ojol semakin ramai berkumpul dan bertahan di Mako Brimob Kwitang, aksi yang semula menyasar DPR bergeser ke dua konsentrasi, yakni Polda Metro Jaya dan Mako Brimob Kwitang.

Mereka menuntut keadilan terhadap pelaku penabrak Affan yang dilindas rantis Brimob dan memprotes kekerasan yang dilakukan polisi saat mengawal aksi sejak awal pekan.

Rumah Sahroni Digeruduk Massa usai Ucapan “Tolol”

Rumah Ahmad Sahroni digeruduk massa pada Sabtu (30/08) sekitar pukul 15.00 WIB. Massa tiba di lokasi dengan mengendarai sepeda motor dan langsung memasuki gang pemukiman padat di wiliayah Kelurahan Kebon Bawang.

Massa kesal atas ucapan kontroversial Sahroni yang menyebut orang yang ingin membubarkan DPR adalah mental orang paling “tolol” sedunia. Tak hanya itu, massa meringsek masuk kediaman Sahroni dan menjarah isi rumah serta merusak mobil yang terparkir di garasi.

Share.
Leave A Reply