GelitikPolitik.comOrganized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) memasukkan nama Mantan Presiden Joko Widodo sebagai tokoh dunia paling korup sepanjang 2024. OCCRP merupakan lembaga internasional non-pemerintahan yang berfokus pada isu antikorupsi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinobatkan sebagai finalis ‘Person on The Year’ Kejahatan Terorganisir dan Korupsi 2024. Sejumlah pemimpin dunia lain yang terkenal korup tak luput masuk nominasi tersebut bertengger bersama Jokowi.

Mereka adalah Presiden kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Preisden Bangladesh Sheikh Hasina, dan dari pihak swasta dan pengusaha India, Gautam Adani.

William Ruto memperoleh suara paling banyak dalam nominasi finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024. Lebih dari 40 ribu orang menulis surat untuk mencalonkan Presiden Kenya William Ruto sebagai “Person of The Year” dalam nominasi Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi.

Penerbit OCCRP Drew Sullivan mengatakan bahwa korupsi merupakan bagian mendasar dari upaya merebut kekuasaan negara dan menjadikan pemerintahan yang otokratis berkuasa. Pemerintah yang korup ini melanggar HAM, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka.

“Salah satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah,” kata Sullivan.

Apa itu OCCRP?

Organisasi ini merupakan NGO (Non Goverment Organization) yang fokus pada jurnalisme investigasi yang menjunjung tinggi standar dan keberpihakan pada kepentingan publik. Fokus utama NGO ini adalah investigasi kejahatan yang terorganisir dan korupsi. OCCRP didirikan pada tahun 2007 oleh wartawan investigasi Drew Sullivan dan Paul Radu yang merupakan organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda.

Dasar utama OCCRP bekerja adalah untuk mengukur dampak peningkatan akuntabilitas. OCCRP mengukurnya dalam bentuk dana yang diperoleh secara tidak sah yang dikembalikan ke ruang publik. Seperti tindakan sipil, protes yang menyerukan perubahan, tindakan pemerintah, seperti ketika pemerintah mencari bukti dari pemerintah lain berdasarkan penyelidikan, tidakan korporasi.

Sejak tahun 2012, OCCRP rutin merilis daftar tahunan yang menyoroti individu yang dianggap memiliki peran signifikan dalam praktek korupsi dan kejahatan yang terogranisir di seluruh dunia. Pemilihan pada tokoh ini dilakukan secara terbuka untuk umum dan dapat diakses melalui media sosial mereka.

OCCRP disokong dari sumbangan dana yang bersumber dari beberapa organisasi seperti The Bay and Paul Foundations, Dutch Postcode Lottery, European Instrumen for Democracy and Human Rights, Ford Foundation, Fritt Ord Foundation, German Marshall Fund.

Selama bergerak dalam bidang jurnalisme ini, OCCRP memiliki visi dan misi yang dipegang teguh. OCCRP memiliki visi bahwa dunia lebih terinformasi berarti kehidupan, mata pencaharian, dan demokrasi tidak terancam oleh kejahatan dan korupsi. 

OCCRP mencapai visi tersebut dengan menjalankan misi untuk menyebarkan dan memperkuat jurnalisme investigasi di seluruh dunia dan mengekspos kejahatan serta korupsi sehingga publik memegang kekuasaan untuk bertanggung jawab. Tak hanya visi misi, OCCRP juga memiliki empat pilar utama yaitu investigasi, infrastruktur, inovasi, dan dampak.

Rame-rame bela Jokowi

Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, 2019. Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) mengumumkan Jokowi masuk ke dalam nominasi finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024. Keempat tokoh lain yang masuk ke dalam kategori itu ialah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Hasina, dan Pengusaha dari India Gautam Adani. TEMPO/Subekti

“He-he-he…, ya terkorup, korup apa, yang dikorupsi apa, ya dibuktikan, apa?”

“Ya sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti, yaitu yang terjadi sekarang kan,” kata Jokowi sembari tertawa saat dimintai tanggapan oleh wartawan di rumahnya, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, dilansir detikJateng, Rabu (01/1).

Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan merespon isu itu, BG menilai bahwa Jokowi merupakan salah satu putra terbaik Bangsa Indonesia.

“Ya biar bagaimanapun Presiden itu kan warga negara terbaik ya di setiap negara. Kita harus menghargai legacay beliau, dan kita haurs jaga betul marwah Presiden ya,” kata Budi Gunawan di Kejaksaan Agung dilansir Merdeka.com, Kamis (02/1).

BG meminta publik agar tidak terseret dan berpolemik pada isu tersebut dan mengganggu persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia.

Sementara itu, Ketua Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer juga angkat bicara soal OCCRP yang menghakimi mantan Presiden Joko Widodo sebagai salah satu pemimpin terkorup.

“Ketika ada pihak yang berusaha menyerang Indonesia dengan memojokkan mantan pemimpin nasional, kita harus bersatu melawan. Ini soal martabatat kita sebagai bangsa,” kata Noel dalam keterangannya, Rabu (01/1).

Noel sapaan akrab Immanuel Ebenezer juga mencurigai OCCRP yang berkantor di Amsterdam sebagai perpanjangan tangan alias proksi dari pihak tertentu dari kelompok di dalam negeri atau dari berbagai negara.

“Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?” tandasnya.

Noel lantas menjelaskan bahwa OCCRP menarik kesimpulan berdasarkan nomisasi alias voting dari pembaca hingga jurnalis dunia. Oleh karenanya, hasil dari nomisasi itu bisa diarahkan.

“Jumlah pembaca dan pilihan/nominasi oleh pembaca bisa diarahkan. Link untuk voting pembaca, bisa disebar melalui grup-grup WhatsApp atau media sosial. Jadi hasilnya bisa diarahkan. Maka kita pantas curiga,” ujar Noel.

Share.
Leave A Reply