GelitikPolitik.com – Sssstttt ada yang ‘silaturahmi’ lebaran nih, tapi bukan sekedar maaf-maafan atau sungkeman ala orang Jawa, ini bukan silaturahmi biasa coy. Lu bayangin dua ketua umum partai besar di republik ini bertemu, yak Presiden Prabowo Subianto ketemu empat mata sama Bu Mega, dua tokoh yang katanya hubungannya ‘panas-panas dingin’.

Pertemuan empat mata di kediaman Bu Mega di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin malam (07/04) itu dibenarkan oleh Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Ia cerita detail pertemuan dua tokoh penting itu.

Di momen silaturahmi Lebaran 2025, Prabowo dan Mega kembali bertemu. Keduanya bertemu di kediaman Mega di Teuku Umar, Jakarta Pusat, pada Senin (7/4) malam. Prabowo dan Mega berbincang empat mata membahas masa depan Indonesia selama 90 menit. (Dok Instagram Sufmi Dasco Ahmad).

“Semalam memang ada pertemuan silaturahmi antara Pak Prabowo dan Bu Megawati di kediaman Bu Megawati di Teuku Umar, pertemuan silaturahmi dalam rangka hari raya idulfitri,”. kata Dasco di Kompleks DPR Senayan, Selasa (08/04).

Dasco sih bilang kalo pertemuan kedua tokoh itu berlangsung kekeluargaan dan sangat akrab (btw nggak minta dimasakin nasi goreng lagi?).

Tapi, Dasco bilang nggak tahu persis isi pembahasan yang dilakukan keduanya selama satu setengah jam itu. Menurutnya sih pertemuan itu dilakukan untuk menjaga situasi nasional dan tantangan global.

“Ya sebenarnya kan lebih bagaimana menghadapi situasi global yang saat ini banyak menimpa negara lain dan kedua tokoh saling bertukar pikiran dan juga bertukar pengalaman, apalagi Ibu Mega kan juga berpengalaman memimpin Indonesia di waktu yang ada masa krisis,” kata Dasco.

Emang yakin mau ‘rujuk’?

Tau nggak sih? kedua tokoh ini pernah duet waktu Pilpres 2004, waktu itu namanya Megawati-Prabowo disingkat Mega-Pro (mirip nama motor legend). Tapi sekarang isunya karena PDIP ‘oposisi’, maka publik lihatnya kedua tokoh ini bersitengang karena berbeda arah politik.

Peneliti senioar Populi Center Usep Sapul Ahyar menilai bahwa sebenarnya tidak ada yang aneh antara pertemuan kedua tokoh ini. Sebab, katanya keduanya memiliki hubungan baik kok.

“Walaupun pertemuan elite seperti itu dibaca oleh masyarakat sebagai pertemuan penuh kepentingan politik dan bukan kepentingan rakyat. Kalau kita lihat ini kepentingan siapa? Tentu kepentingan elite. Pak Prabowo untuk Bu Mega, dan sepertinya Bu Mega sedang butuh Pak Prabowo. Sementara kepentingan rakayta diperjuangkan oleh siapa? Gitu pertanyaannya,” kata Usep dilansir Liputan.com, Selasa (08/04).

Roman-romannya, pertemuan itu belum mengarah ke merapatnya PDIP ke pemerintahan Prabowo, tapi yaa, politik kan dinamis ya, Bre. Tapi kita liat aja apakah berakhir happy ending atau mendang-mending.

Share.
Leave A Reply